Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Kol Buntung

Pernah naik kol buntung? Naik di sini maksudnya duduk di belakangnya itu lho. Pasti semuanya pernah merasakan angin sepoi-sepoi saat duduk di sana sambil mobil melaju kencang. Ya, saya pun pernah beberapa kali. Saat kecil, ketika seusai pulang sekolah agama di sore hari dan kami—saya dan teman-teman—tidak punya ongkos untuk naik delman atau ojeg, kami biasa naik, ehm, tepatnya ‘nebeng’ kol buntung yang biasa mengangkut beras ke pasar, lalu kami ‘bertengger’ di atas karung-karung beras yang bertumpuk, dan saat itu tumpukan karung berasnya tampak sangat tinggi, sehingga kami bisa asyik melihat jalanan dari ‘atas’ sambil berpegangan erat karena takut jatuh.  Pun kemarin, saat usia saya menginjak tingkat 4 kuliah, saya berkesempatan menikmati asyiknya ‘nebeng’ kol buntung lagi.