Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Sunday Stories #2.5: FAQ Seputar Taaruf

Gambar
Setelah saya posting mengenai Taaruf di Sunday Stories #2: Orang Cina Dan Jilbab Hijau, rupanya banyak yang bertanya mengenai serba serbi Taaruf. Sebagai alumni dari Taaruf, dalam postingan kali ini saya akan coba jawab kegelisahan mereka #tsahh Biodatanya cem mana, sih? Kalau saya pakai format yang ini . Adakah persyaratan khusus? Pertama, perlu ditekankan proses taaruf adalah proses yang sebisa mungkin tidak  ada ikhtilat (bercampur baur non-mahram) di dalamnya. Sekarang misalnya, status kamu masih berpacaran, belum menutup aurat, sebaiknya mulai perbaiki diri dari hal-hal yang paling kecil. Tinggalkan yang jelas haram, penuhi yang wajib. Buat semacam checklist perubahan diri yang akan kamu usahakan ke depan. Menikah bukan urusan sehari dua hari, tapi seumur hidup, lho. Kita perlu perbaiki diri bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk anak dan keluarga kita kelak. Kedua, siap bangun cinta. Bukan hal mudah untuk berkenalan secara kilat dengan seseorang, lalu dal

Sunday Stories #3: Keajaiban itu Bernama ASI

Gambar
Nak, kamu tahu? Di antara banyaknya bukti bahwa rezeki manusia itu masing-masing sudah dijamin oleh Allah itu salah satunya adalah kamu. Allah menjadikanmu terlihat menggemaskan, padahal kamu tak berdaya. Bicara belum bisa, berjalan apalagi. Yang kamu bisa cuma menangis dan nyengir saat tertidur. Tapi Allah sudah mengalirkan rezeki untukmu yang selalu lapar di tengah malam. Lewat ibu, lewat ASI. Bagi ibu, ASI adalah sebuah keajaiban. Bagaimana susu yang tetiba mengalir setelah kamu lahir, cukup untuk memenuhi kebutuhanmu setiap hari. *** ASI saya tidak keluar. Itu yang tersugesti dalam pikiran saya di 2 hari pertama kelahiran Ismail. IMD gagal, Ismail hanya bisa tertidur setelah kelelahan menangis. Saya tahu dia kelaparan, betapa tidak? 9 bulan dalam kandungan tak pernah merasa lapar, tiba-tiba lahir ke dunia mengenal sensasi lapar dan ASI yang seharusnya jadi pelipur laparnya tak kunjung keluar. "Wah, kasian tuh dedenya lapar.." "Udah, kasih sufor aja, da

SundayStories #2: Orang Cina dan Jilbab Hijau

Gambar
Kamu tahu? Sejatinya kita selalu berada di ruang yang sama, selalu. Ruang itu bernama iman. *** Sunday Stories kali ini harusnya dibagi jadi 3 part. Kalau bisa dibukukan atau difilmkan (halah). Soalnya momen-momen saya bisa menikah dengan dia sangat dramatis, menurut saya. Entah kalau kata suami, mungkin biasa aja, haahhaha.

Sunday Stories #1: How I Meet Ismail ❤

Gambar
Pertama kali kolaborasi ngeblog bareng bunda Raaiq . Tema pertama yang kita ambil adalah soal nano-nano pengalaman kita melahirkan pertama kalinya. Berhubung bunda Raaiq melahirkan dengan SC dan saya persalinan normal, saya rasa tema kali ini bisa jadi inspirasi buat bumil-bumil di luar sana sebelum menghadapi persalinan. Oke, ini pengalaman saya. HPL anak pertama saya sebenarnya diprediksi tanggal 3 Agustus 2015.  Jauuuh sebelumnya, ketika saya hamil 4 bulan, suami bermimpi, saya melahirkan anak laki-laki, dan namanya Ismail. Sempat USG satu kali, tapi posisi bayi sedang tidak menghadap kamera, haha. Jadi nggak kelihatan laki-laki atau perempuannya.

NHW#3: Peradaban Dimulai Dari Sini

Gambar
NHW #3: Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah. NHW#3 kali ini soal menemukan potensi yang ada di sekitar kita. Dikemas dalam 4 pertanyaan yang apik tapi jawabannya bikin makin sadar diri. Heeii.. kamu ngapain aja selama iniii?? Kira-kira itu respon heboh saya terhadap NHW kali ini. Oke, langsung aja saya jawab pertanyaan-pertanyaannya satu persatu!

NHW #3.1: Surat Cinta

Gambar
Seperti saat kau jawab namamu saat ditanya namamu siapa? Maka 'rasa cinta' bisa kembali hadir digali dari dalam memori Rasa, sesungguhnya tak pernah hilang, kau hanya lupa Hari ini, aku kembali memanggil rasa cinta itu lagi dari dalam memori Dengan membaca surat cinta *** Bingung. Aku bingung kala Nice Homework ke-3 diumumkan. Nomor 1, buatlah surat cinta pada suami anda. Begitu, perintahnya. Kupandangi anakku yang sudah tertidur lelap, kupandangi juga setrikaan yang menumpuk, rumah yang berantakan, dan televisi yang terus menyala meski tanpa penonton.

NHW #2: Indikator Profesional

Gambar
"Loh, bukannya Bapak Gubernur itu ke sini dalam rangka kerja Gubernur, ya? Kok malah ngomongin kampanye?" "Iya, nih. Nggak profesional!" Priitt. Sebelum disemprit fasil atau disadap media terkenal, saya akhiri saja percakapan di atas. Saya cuma mau menyampaikan ulang istilah 'Profesional' versi saya. Fokus pada peran utamanya, kerja sungguh-sungguh, bermanfaat untuk orang lain. Kurang lebih seperti percakapan di atas tadi, hehe. Thanks to Matrikulasi IIP, di NHW ke-2 ini saya mulai merasakan manfaatnya ikut program ini. Sadar bahwa peran saya bukan hanya menjadi ibu dan istri saja, tapi saya juga perlu jadi diri sendiri. (Testimoni 1 - Afie)

NHW #1: Perkenalkan, Namanya Ikhlas

Gambar
Jujur saya berpikir lama untuk menjawab soal nomor 1 dari Nice Homework yang diberikan di kelas WA Matrikulasi Ibu-ibu Profesional Batch 3. Ilmu apa yang ingin anda tekuni di Universitas Kehidupan? kurang lebih begitu pertanyaannya. Hmm, bicara tentang Universitas Kehidupan, itu artinya seumur hidup. Ilmu yang ingin saya pelajari seumur hidup. Saya perlu menekuni ilmu yang lebih esensial, yang bisa membuka ilmu yang lainnya.