Khalifah #1 Umar dan Doa dalam Sebuah Nama
Umar Abdul Aziz.
Hati tertegun begitu melihat di antara deretan nama-nama
santri baru ikhwan terdapat nama Muhammad Umar Abdul Aziz. Jadi langsung
teringat dengan salah satu khalifah besar yang tercatat dalam peradaban kejayaan
Islam: Umar bin Abdul Aziz.
Akhirnya baru kemarin saya tahu yang mana santri bernama
keren itu. Tubuhnya kecil, cukup banyak bicara, sigap, ketika saya membimbing
mereka dalam sesi menonton, saya memperlihatkan kepada para santri bagaimana
gagahnya Khalid bin Walid saat memimpin perang melawan tentara Romawi (film
Omar ibn Khattab episode 23). Saat menonton, Umar kecil ini duduk tepat di
depan saya, membantu memegang mic untuk didekatkan ke speaker laptop karena
saat itu di ruangan tidak ada speaker langsung yang bisa dihubungkan ke laptop.
Terpaksa selama menonton, Umar kecil memegangi mic dengan sabar karena ternyata
micnya lowbatt sehingga kadang-kadang mati sendiri. Wah, saya
benar-benar menantikan bagaimana dia dan santri-santri lain di masa depan
nanti.
Nama-nama santri baru ini bagus-bagus. Ada santri akhwat
yang sering rindu pada ibunya, sehingga acapkali menangis di kamarnya. Namanya
Hasna. Nama lengkapnya? Hasna Mujahidah Ash-Shobiroh. Hehe. Hasna=Kebaikan
(ingat husnul khotimah), mujahidah=wanita yang berijtihad, pejuang wanita,
Ash-Shobiroh=wanita penyabar. Nah lho, berat banget namanya, agak kurang sesuai
jika dia nangis terus berhari-hari. Setelah tahu nama panjangnya, kalau dia
terlihat mulai cemberut, ustadzahnya sering memanggilnya dengan nama
lengkapnya, “Hasna Mujahidah Ash-Shobiroh!”
Nama adalah doa, tapi kalau sang anak tidak tahu artinya,
doanya tidak bisa sampai sempurna. Ini pendapat saya. Ketika SD yang saya tahu “Amaliya
Afiefah” itu berasal dari kata ‘amala-ya’malu yang artinya beramal. baru
di kelas 1 SMP saya tahu arti nama saya sebenarnya. “Amalii iffah”
artinya, amalii=harapanku, afiefah: ‘iffah’=zuhdan=menjaga
diri. Wess, beurat pisan. Bersama nama inilah saya bertahan untuk tidak
pernah sekalipun berpacaran (perjuangan keras sekali, haa).
Seperti layaknya Umar, anak-anak dengan nama berbahasa Arab
banyak tersebar di sekitar kita. Sebagian orangtua ada yang asal kasih nama,
karena mungkin terdengar keren atau sering dipakai orang-orang besar. Tapi saya
yakin banyak juga orang tua yang memberikan nama kepada anaknya dengan harapan
nama itu bisa membersamainya, menjaganya hingga ia dewasa. Kenyataan bahwa
orangtua-orangtua ini menyelipkan doa yang berlaku seumur hidup dalam sebuah
nama itu bikin saya terharu dan mikir. Kasih nama anak nanti jangan
sembarangan, hehe.
Bagaimana dengan namamu?
Komentar
Posting Komentar