Bahasa dan Ide Menguasai Dunia

“Dan kita pun MENGUASAI DUNIA!! HA HA HA!!”

Fairuz sejurus terdiam dengan tangannya lima senti lagi hendak memasukkan nasi ke dalam mulutnya. Sambil telinganya terjaga untuk mendengar setiap kalimat yang keluar dari televisi, ia perlahan mengunyah sarapannya pagi itu.

“Jangan takut! Aku adalah pembela kebenaran!” setelah itu sound effect CIAT! CIAT! pun mengikuti adegan superhero melawan kejahatan. Adegannya seru, dan pastinya superhero pada akhirnya menang.
---
Secara pribadi, dialog “Akan menguasai dunia,” ini sering saya dengar dari berbagai kartun yang pernah saya tonton. Sudah tidak aneh. Bahkan lama-lama saya jadi parno karena illuminati yang dari dulu melaksanakan misi rahasia lewat kartun anak-anak.

Jangan-jangan ‘Akan menguasai dunia’ adalah pesan mereka secara tidak langsung bahwa mereka memang benar-benar akan menguasai.” Nah.

Sebelum mereka yang menguasai dunia, saya lebih baik yang menguasai dunia terlebih dahulu. Haha. Entah kenapa di akhir saya berkesimpulan seperti ini. Lewat sesuatu yang saya sukai, saya akan menguasai dunia. Lewat bahasa.

“Ngapain belajar bahasa Inggris, itu sama aja kayak kita dijajah lagi sama Inggris,” komentar kenalan saya.

Hmm, kok saya kepikirannya lain ya? Malah dengan menguasai bahasa lain, kita bisa menjajah negara tersebut, deshou? Maksud saya... ke manapun kita pergi, tidak ada orang luar negeri yang bisa berbicara rahasia soal kita. Kita tidak akan mudah untuk dibodohi!

Pernyataan judul saya di atas merasa dapat dukungan setelah membaca artikel mengenai kisah Haji Agus Salim (Menlu RI tahun 1947-1949) dan PM Vietnam Selatan Ngo Dinh Diem yang direkam oleh George McT, wartawan Amerika dalam bukunya “Seratus Tahun Haji Agus Salim.” Dikisahkan oleh George, bahwa Haji Agus Salim orangnya fasih berbicara berbagai macam bahasa, dan di masa itu, orang Asia yang terkenal fasih berbcara adalah PM Vietnam Selatan yang bernama Diem. Ketika Haji Agus Salim melawat ke Amerika, George mempertemukannya dengan Diem dalam sebuah makan malam. Betapa terkejutnya George begitu tahu ternyata Agus Salim fasih berbicara bahasa Perancis, sehingga Agus Salim bercakap-cakap dengan Diem dalam bahasa Perancis. Tidak hanya itu, yang membuat George terkesan adalah dalam pembicaraan tersebut justru Agus Salim lah yang mendominasi, bukan Diem yang terkenal mampu menaklukkan lawan bicaranya hingga tak bisa berkata-kata.

Bahasa adalah unsur komunikasi terpenting dalam hubungan sosial antar manusia. Bahasa terdiri dari lisan dan tulisan. Tulisan adalah bahasa yang terekam. Wah, teorinya makin sambung menyambung saja nih. Kita sambungkan dengan firman pertama yang Allah wahyukan kepada Rasulullah SAW: “Iqra!

Perintah membaca. Membaca tulisan—bahasa, misalnya. Karena dengan membaca Allah mengajarkan manusia hal-hal yang manusia tidak ketahui—agar menjadi tahu.

Back to topic. Dengan bahasa, kita bisa menguasai dunia, menguasai ilmu yang terhampar di muka bumi. Dulu saya pernah kepikiran, kalau sudah mengerti bahasa Jepang, sedikit demi sedikit, saya bisa ‘mencuri’ ilmunya. Nanti jadi bisa baca huruf kanji, dan bisa menyerap ilmu banyak banget dari Jepang, terutama ilmu teknologi. Apalagi kalau menguasai banyak bahasa. Dari bahasa Perancis saya mau tahu lebih banyak soal seni, karena Allah suka yang indah-indah. Dari bahasa Arab saya mau lebih tahu tentang Al-Quran, agar ketika baca Al-Quran saya paham isinya. Hwaa.. dengan bahasa kita coba menguasai dunia, agar dunia tidak perlahan menguasai kita. Itu hanya alternatif dari saya, yang lain mungkin punya cara lain untuk mengenggam dunia.

Yuk, belajar banyak bahasa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Situs Download dan Baca Komik Gratis

Kotoba #2 ほっといて!  (Hottoite!)