Newmom Diary #3: ASIX vs Sufor
Panggil saya Mahmud. Iya, maMAH MUDa, hehe.
Saya resmi menjadi ibu tanggal 27 Juli kemarin. Tapi hampir saja saya gagal
menjadi ibu. Lho? Bukannya udah brojol ya dedenya?
ASI saya tidak keluar.
Itu sama rasanya seperti lama-lama menggesek batu untuk menciptakan api, api
tercipta, tapi tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak. Percuma.
"Udah, dikasih susu formula aja. Kasihan
tuh dedenya, nangis terus. Lapar."
"Duh, kasihan ya dedenya nangis terus. ASInya nggak ada, sih."
"Oh, susuin dede ke ibu itu aja, ASInya kayaknya banyak."
Komentar-komentar di atas cukup membuat saya stress. Saya merasa gagal sebagai
ibu. Melihat Ismail yang menangis kencang semakin menambah rasa bersalah saya.
Beruntung suami sabar mendampingi, di hari
ke-2 semalaman dia menjaga Ismail dan membiarkan saya tidur karena semenjak
melahirkan saya tidak tidur. Digenggamnya tangan saya ketika saya mulai terisak
saat mencoba menyusui Ismail, namun ASI tidak juga keluar. "Tenang,
rileks, umi jangan stress biar keluar ASInya.."
Suami juga dengan telaten menyuapi saya daun katuk yang bisa memperlancar ASI sambil saya terus mencoba menyusui Ismail.
Saya berpegang teguh pada ucapan bidan, bahwa
bayi baru lahir punya cadangan makanan hingga 3 hari. Dan ASI pasti keluar
maksimal dalam 3 hari. Saya juga baca-baca artikel di Internet yang menyatakan
hal serupa. Jika tidak ada bagian plasenta/ari-ari yang tertinggal, maka pasti
ASI akan keluar. Berbekal informasi inilah, saya yakin, saya bisa memberikan
ASI pada Ismail.
Selain itu, sepupu ternyata pernah mengalami
hal yang sama. Beliau menyarankan saya pijat-pijat sendiri payudara saya dan
minta pijat ke tukang pijat (paraji). Selain itu tetap coba susui anak karena
bisa merangsang produksi ASI.
Dan benarlah, tengah malam menuju hari ke-3
cairan berwarna kuning muncul, disusul dengan cairan bening yang lama-lama
berwarna putih. Malam ke-3 itu suami bisa tidur dengan nyenyak. Saya? meski
harus bangun berulang kali untuk menyusui, saya melakukannya dengan bahagia.
Nak, yang kenyang ya. Maafin umi, terimakasih sudah bersabar kemarin-kemarin.
Jadi, untuk ibu-ibu yang mengalami kasus
serupa, jangan risau. ASI pasti keluar. Tetap ceria dan positif thinking,
karena untuk memproduksi ASI diperlukan hormon oksitosin yang dihasilkan oleh
perasaan bahagia. Selain itu dukungan orang sekitar terutama suami juga sangat
diperlukan demi kelancaran ASI.
NB:
Tips untuk memperbanyak dan mengentalkan ASI yang saya dapatkan dari paraji: Makan yang manis-manis! Seperti wajit, dodol, dsb.
Tips untuk memperbanyak dan mengentalkan ASI yang saya dapatkan dari paraji: Makan yang manis-manis! Seperti wajit, dodol, dsb.
Komentar
Posting Komentar